RSS

LANDASAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

16 Mei

Teori adalah seperangkat konsep, asumsi, dan generalisasi yang dapat digunakan untuk mengungkapkan dan menjelaskan perilaku dalam berbagai organisasi. Teori yang digunakan untuk perumusan hipotesis yang akan diuji melalui pengumpulan data adalah teori subtanti, karena teori ini lebih fokus berlaku untuk obyek yang akan diteliti.Teori berfungsi untuk memperjelas dan mempertajam ruang lingkup, atau konstruk variabel yang akan diteliti, untuk merumuskan hipotesis dan menyusun instrumen penelitian, mencandra dan membahas hasil penelitian dengan memberikan saran dalam upaya pemecahan masalah.

Langkah-langkah dalam mendeskripsikan teori

  1. Tetapkan nama variabel yang diteliti, dan jumlah variabelnya
  2. Mencari sumber bacaan yang sebanyak-banyaknya dan yang relevan dengan setiap variabel yang diteliti
  3. Melihat daftar isi setiap buku, dan pilih topik yang relevan dengan setiap variabel yang akan diteliti.
  4. Cari definisi setiap variabel yang akan diteliti pada setiap sumber bacaan, bandingkan antara satu dengan sumber yang lain, dan pilih definisi yang sesuai dengan penelitian yang akan dilakukan
  5. Baca seluruh isi topik buku yang sesuai dengan variabel yang akan diteliti, lakukan analisa, renungkan, dan buatlah rumusan dengan bahasa snediri tentang isi setiap sumber data yang dibaca
  6. Deskripsikan teori-teori yang telah dibaca dari berbagai sumber ke dalam bentuk tulisan dengan bahasa sendiri.

Kerangka berfikir yang baik akan menjelaskan secara teoritis pertautan antar variabel yang akan diteliti. Kerangka berfikir yang baik apabila memuat :

  1. Variabel yang akan diteliti harus dijelaskan
  2. Harus dapat menunjukkan dan menjelaskan pertautan/hubungan antar variabel yang diteliti dan ada teori yang mendasari
  3. Dapat menunjukkan dan menjelaskan apakah hubungan antar variabel itu positif atau negatif, berbentuk simetris, kausal atau interaktif
  4. Perlu dintanyakan dalam bentuk diagram

Hipotesis diartikan sebagai jawaban sementara yang memerlukan pengujian lanjut terhadap rumusan masalah penelitian. Untuk menguji kebenaran hipotesis dilakukanlah pengumpulan data. Dalam statistika yang diuji adalah hipotesis nol. Hipotesis nol adalah pernyataan tidak adanya perbedaan antara parameter dengan statistik (data sampel). Lawan dari hipotesis nol (Ho) adalah hipotesis alternatif (Ha), yang menyatakan ada perbedaan antara parameter dan statistik.  Menurut Nazir dalam Tiro bahwa hipotesis berguna  sebagai pemberi batasan dan memperkecil jangkauan dan kerja, menyiagakan peneliti kepada kondisi fakta dan hubungan antarfakta yang kadangkala hilang begitu saja dari perhatian peneliti, sebagai alat sederhana dalam menfokuskan fakta yang bercerai berai tanpa koordinasi ke dalam suatu kesatuan penting dan menyeluruh, sebagai pedoman dalam pengerjaan serta penyesuaian dengan fakta dan antarfakta.

Hipotesis dikatakan baik jika sederhana, bisa menerangkan fakta, mempertimbangkan semua fakta yang relevan, masuk akal, berkaitan dengan ilmu, serta sesuai dan tumbuh dari hasil pengkajian, serta dapat diuji. Dikatakan sederhana dalam arti dapat diuji secara induktif melalui teknik analisis statistik.

Ho dan Ha dapat diuji dengan statistik chi-kuadrat jika terdapat dua peubah yang terlibat. Dua peubah ini adalah peubah kategori yang pengukurannya menggunakan skala nominal. Masing-masing hipotesis dapat dibedakan sebagai hipotesis sederhana dan hipotesis majemuk. Hipotesis disebut sederhana apabila parameter populasi diasumsikan sama dengan satu bilangan tertentu, seperti Ho:µ=10. Hipotesis yang dikatakan majemuk bila terdapat lebih dari satu bilangan terhadap parameter, seperti H1:µ≠10 atau H1:µ>10 atau H1:µ<10.

Uji hipotesis adalah menaksir parameter populasi berdasarkan data sampel. Cara menaksir dengan a point estimate (titik taksiran) dan interval estimate (taksiran interval). Titik taksiran adalah suatu taksiran parameter populasi berdasarkan satu nilai dari rata-rata data sampel. Taksiran interval adalah adalah suatu taksiran parameter populasi berdasarkan nilai interval rata-rata data sampel.

Hipotesis tidak selamanya mesti diterima kebenarannya. Terkadang hipotesis ditolak karena tidak didukung oleh fakta empiris. Penolakan hipotesis dapat menjadi penemuan positif, karena telah memecahkan masalah ketidaktahuan dan memberi jalan kepada hipotesis yang lebih baik.  Walaupun semua prosedur dilakukan dengan teliti, kemungkinan terjadinya suatu kesalahan dalam pengambilan keputusan tetap ada. Dalam hal ini ada tiga macam kesalahan yang mungkin terjadi, yaitu (1) kesalahan jenis I, yakni menolak Ho yang benar (seharusnya diterima). Dalam hal ini tingkat kesalahan dinyatakan dengan α , (2) kesalahan jenis II, yakni menerima Ho yang salah (sehatusnya ditolak). Tingkat kesalahan dinyatakan dengan β, dan (3) kesalahan jenis III, yakni kesalahan merumuskan hipotesis. Dalam pengujian hipotesis kebanyakan digunakan kesalahan tipe I yaitu berapa persen kesalahan untuk menolak hipotesis nol (Ho) yang benar (yang seharusnya diterima).

Hipotesis diterima 100% apabila data sampel yang diperoleh dari hasil pemngumpulan data sama dengan nilai parameter populasi atau masih berada pada nilai interval parameter populasi. Namun jika diluar nilai parameter populasi akan terdapat kesalahan. Kesalahan ini akan semakin besar jika data sampel jauh dari nilai parameter populasi. Tingkat kesalahan ini dinamakan level of significant atau tingkat signifikansi. Biasanya tingkat signifikansi yang diambil adalah 1% dan 5%. Suatu hipotesis dikatakan mempunyai kesalahan 1% bila penelitian yang dilakukan 100 sampel yang diambil dari populasi yang sama, maka akan terdapat satu kesimpulan salah yang diberlakukan untuk populasi.  

Langkah-langkah pengujian Hipotesis:

  1. Merumuskan Ho dan Ha dengan jelas sesuai dengan persoalan yang dihadapi.
  2. Memilih uji statistik yang sesuai dengan asumsi sebaran populasi dan skala pengukuran data.
  3. Menetapkan taraf signifikanan α.
  4. Menghitung statistik uji berdasarkan data. Mengganti peubah acak dengan nilai-nilai pengamatan yang telah diperoleh.
  5. Menentukan nilai kritis dan daerah kritis pengujian.
  6. Membuat kesimpulan dengan jalan membandingkan nilai statistik dengan nilai kritis.

Bentuk-bentuk hipotesis yaitu

Hipotesis deskriptif yaitu jawaban sementara terhadap masalah deskriptif.

Untuk menguji satu sampel bila datanya berbentuk nominal digunakan teknik statistik binomial dan chi kuadrat satu sampel.

Untuk menguji satu sampel bila datanya ordinal maka digunakan teknik statistik run test

Untuk menguji satu variabel bila datanya berbentuk interval atau ratio maka digunakan t-test satu sampel

Hipotesis komparatif yaitu jawaban sementara terhadap rumusan masalah komparatif.

Untuk menguji hipotsis dua sampel yang berpasangan bila datanya berbentuk nominal digunakan teknik statistik McNemar.

Untuk menguji dua sampel berpasangan bila datanya berbentuk ordinal digunakan teknik statistik Sign Test dan Wilcoxon matched pairs.

Untuk menguji dua sampel bila datanya berbentuk interval atau ratio digunakan t-test dua sampel

Untuk menguji dua sampel independen bila datanya berbentuk nominal digunakan teknik statistik adalah Fisher exact probability dan Chi kuadrat dua sampel.

Untuk menguji dua sampel independen bila datanya berbentuk ordinal digunakan teknik statistik Median Test, Mann-Whitney U Test, kolmogorov smirnov, dan Wald-Wolfowitz.

Untuk menguji k sampel berpasangan, bila datanya berbentuk nominal digunakan teknik statistik Chocran Q.

Untku menguji k sampel berpasangan bila datanya berbentuk ordinal, digunakan teknik statistik Friedman Two-way Anova

Untuk menguji sampel berpasangan bila datanya berbentuk interval atau ratio digunakan analisis varians satu jalan maupun dua jalan

Untuk menguji k sampel independen bila datanya berbentuk nominal, digunakan teknik statistik Chi Kuadrat k sampel

Untuk menguji k sampel independen bila datanya berbentuk ordinal, digunakan teknik statistik median statistik dan Kruskal-Wallis One Way Anova

Hipotesis asosiatif yaitu jawaban sementara terhadap rumusan masalah asosiatif yang menanyakan hubungan anatara dua variabel atau lebih.

Untuk menguji hubungan bila datanya berbentuk ordinal digunakan teknik statistik korelasi Spearman rank dan korelasi Kendal Tau

Untuk menguji bila datanya berbentuk interval atau ratio, digunakan:

Korelasi Produk Moment, korelasi parsial, dan analisi regresi.

Disadur dari buku Prof.Dr. Sugiyono

 
3 Komentar

Ditulis oleh pada 16 Mei 2011 inci Metodologi Ilmiah

 

Tag: ,

3 responses to “LANDASAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

Tinggalkan komentar