RSS

Arsip Harian: 16 Mei 2011

TEKNIK PENGUMPULAN DATA


Data hasil penelitian dipengaruhi oleh kualitas instrumen dan kualitas pengumpulan data. Kualitas instrumen penelitian berkenaan dengan validitas dan reliabilitas instrumen dan kualitas pengumpulan data berkenaan ketepatan cara-cara yang digunakan untk mengumpulkan data. Pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai setting, sumber, dan cara.

Pengumpulan data berdasarkan tekniknya yaitu

Interview (wawancara)

Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti dan peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit/kecil. Wawancara dapat dilakukan secara

Wawancara terstruktur

Jenis ini digunakan sebagai teknik pengumpulan data bila peneliti atau pengumpul data telah mengetahui dengan pasti tentang informasi apa yang akan diperoleh.

Wawancara tidak terstruktur

Jenis ini merupakan wawancara bebas di mana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya. Wawancara ini digunakan dalam penelitian pendahuluan atau malahan untuk penelitian yang lebih mendalam tentang responden.

1. Angket (kuesioner)

Kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Beberapa prinsip penulisan angket yaitu

  1. Isi dan tujuan pertanyaan
  2. Bahasa yang digunakan
  3. Tipe dan bentuk pertanyaan
  4. Pertanyaan tidak mendua
  5. Tidak menanyakan yang sudah lupa
  6. Pertanyaan tidak menggiring
  7. Panjang pertanyaan
  8. Urutan pertanyaan
  9. Prinsip pengukuran
  10. Penampilan fisik angket
  11. Observasi

Observasi sebagi teknik pengumpulan data mempunyai ciri yang spesifik bila dibandingkan dengan teknik yang lain, yaitu wawancara dan kuesioner. Observasi dapat dibedakan yaitu

2. Observasi berperanserta

Data yang diperoleh akan lebih lengkap, tajam, dan sampai mengetahui pada tingkat makna dari setiap perilaku yang nampak.

3. Observasi non partisipan

Peneliti tidak terlibat langsung, hanya sebagai pengamat independen. Tidak mendapatkan data yang mendalam, dan tidak sampai pada tingkat makna. Observasi terstruktur adalah observasi yang telah dirancang secara sistematis, tentang apa yang akan diamati, kapan dan di mana tempatnya. Observasi ini dilakukan apabila peneliti telah tahu dengan pasti tentang variabel apa yang akan diamati. Observasi tidak terstruktur adalah observasi yang tidak dipersiapkan secara sistematis tentang apa yang akan diobservasi. Hal ini dilakukan karena peneliti tidak tahu secara pasti tentang apa yang akan diamati.

Disadur dari buku Prof.Dr. Sugiyono

 
Tinggalkan komentar

Ditulis oleh pada 16 Mei 2011 inci Metodologi Ilmiah

 

Tag:

SKALA PENGUKURAN DAN INSTRUMEN PENELITIAN


Peneliti yang menggunakan penelitian kuantitatif akan menggunakan instrumen untuk mengumpulkan data. Istrumen penelitian digunakan untuk mengukur nilai variabel yang diteliti. Setiap istrumen harus mempunyai skala. Skala pengukuran merupakan kesepakatan yang digunakan sebagai acuan untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur, sehingga alat ukur tersebut bila digunakan dalam pengukuran akan menghasilkan data kuantitatif. Macam-macam skala pengukuran yaitu

Skala Likert. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial.

Skala guttman. Skala ini digunakan untuk mendapat jawaban yang tegas yaitu “ya-tidak”; positif-negatif; pernah-tidak pernah.

Semantic defferensial. Skala ini digunakan untuk mengukur sikap, hanya bentuknya tidak ada pilihan ganda maupun checklist, tetapi tersusun dalam satu garis kontinum yang jawaban “sangat positifnya” terletak dibagian kanan garis, dan jawaban yang “sangat negatif” terletak di bagian kiri garis, atau sebaliknya.

Rating scale. Rating scale, data mentah yang diperoleh berupa angka kemudian ditafsirkan dalam pengertian kualitatif.

Istrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Fenomena ini disebut variabel penelitian. Peneliti dalam bidang pendidikan membuat sendiri instrumen termasuk menguji validitas dan reliabilitasnya.

Cara menyusun instrumen yaitu bertolak dari variabel penelitian yang ditetapkan untuk diteliti. Dari variabel tersebut diberikan definisi operasionalnya, selanjutnya ditentukan indikator yang akan diukur. Indikator ini dijabarkan menjadi butir-butir pertanyaan atau pernyataan. Untuk memudahkan penyusunan instrumrn, maka perlu digunakan “matrik pengembangan instrumen “ atau “kisi-kisi instrumen”.

 Contoh judul penelitian dan instrumen yang dikembangkan yaitu:

GAYA DAN SITUASI KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH SERTA PENGARUHNYA TERHADAP IKLIM KERJA ORGANISASI SEKOLAH.

Instrumennya yaitu:

  1. Instrumen untuk mengukur variabel gaya kepemimpinan
  2. Instrumen untuk mengukur variabel situasi kepemimpinan
  3. Istrumen untuk mengukur variabel iklim kerja organisasi.

Valid merupakan istrumen dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid.  Istrumen yang mempunyai validitas internal bila kriteria yang ada dalam instrumen telah mencerminkan apa yang diukur. Instrumen yang mempunyai validitas eksternal bila kriteria di dalam instrumen disusun berdasarkan fakta-fakta empiris yang telah ada. Istrumen yang harus mempunyai validitas isi adalah instrumen yang berbentuk test yang sering digunakan untuk mengukur prestasi belajar. Pengujian validitas digunakan analisis item yaitu mengkorelasikan skor tiap butir dengan skor total yang merupakan jumlah tiap skor butir.

Hasil penelitian yang reliabel bila terdapat kesamaan data dalam waktu yang berbeda. Jadi instrumen yang reliabel dan valid merupakan syarat mutlak untuk mendapatkan hasil penelitian yang valid dan reliabel. Reliabilitas instrumen merupakan syarat untuk pengujian validitas instrumen. Pengujian reliabilitas instrumen dilakukan dengan internal consistency dengan teknik belah dua yang dianalisis dengan rumus Spearman Brown.

Macam instrumen yaitu instrumen yang berbentuk test untuk mengukur prestasi belajar dan instrumen nontest untuk mengukur sikap.

PENGUJIAN VALIDITAS DAN RELIABILITAS INSTRUMEN

1. Pengujian validitas instrumen

a. Pengujian validitas konstrak. Pengujian ini dapat digunakan pendapat dari ahli dan berdasarkan pengalaman empiris di lapangan selesai lalu diteruskan uji coba instrumen.

b. Pengujian validitas isi untuk membandingkan isi instrumen  dengan materi pelajaran yang telah diajarkan.

c. Pengujian validitas eksternal

Penelitian mempunyai validitas eksternal bila hasil penelitian dapat digeneralisasikan atau diterapkan pada sampel lain dalam populasi yang diteliti.

2. Pengujian reliabilitas instrumen

Pengujian ini dapat dilakukan secara eksternal maupun internal. Secara kesternal pengujian dapat dilakukan dengan test-retest, equivalent, dan gabungan keduanya. Secara internal reliabilitas dapat diuji dengan menganalisis konsistensi butir-butir yang ada pada instrumen dengan teknik tertentu.

Disadur dari buku Prof.Dr. Sugiyono

 
6 Komentar

Ditulis oleh pada 16 Mei 2011 inci Metodologi Ilmiah

 

Tag: